Integritas berhubungan dengan dedikasi atau pengerahan segala daya dan upaya untuk mencapai satu tujuan. Integritas ini yang menjaga seseorang supaya tidak keluar dari jalurnya dalam mencapai sesuatu. Seorang pemimpin yang berintegritas, tidak akan mudah korupsi atau memperkaya diri dengan menyalahgunakan wewenang. Seorang pengusaha yang berintegritas tidak akan menghalalkan segala cara supaya usahanya lancar dan mendapatkan keuntungan tinggi.
Orang yang memiliki integritas lebih menyukai
proses yang benar untuk menghasilkan sesuatu yang benar. Hasil tidak
menjustifikasi proses dan proses tidak menjustifikasi hasil, keduanya harus
berjalan dengan baik dan benar. Orang yang berintegritas itu anti jalan pintas,
apalagi mendapakan sesuatu dengan cara meretas. Mereka adalah lawan dari
orang-orang yang munafik. Sementara orang munafik bersikap tidak sama dengan
kata-kata, orang berintegritas melakukan hal sesuai dengan yang ia katakan.
Silat lidah tak berlaku bagi orang yang memiliki integritas karena ia adalah
orang yang mengatakan bisa jika memang bisa dan mengatakan tidak bisa jika
memang ia tidak mampu.
Pemimpin yang memiliki integritas hanya akan
berpikir bahwa dirinya itu melayani siapa saja yang dipimpinnya, bukan
sebaliknya. Sedangkan seorang pengikut yang memiliki integritas berpikir bahwa
dirinya harus melayani pemimpin selama pemimpin itu benar sesuai nilai prinsip
dan moral. Dengan begitu akan terjadi pelayanan dua arah dimana akan menunjang
pembangunan yang berkelanjutan. Pemimpin yang melayani pengikut bisa menjadi
adil. Hal ini membuat pengikutnya senang dan mengikuti apa yang diperintahkan
karena mereka yakin bahwa pemimpin tersebut memiliki integritas dan lebih
banyak benar.
Makna
integritas :
1.
Integritas berarti komitmen dan loyalitas.
Komitmen adalah suatu janji pada diri sendiri ataupun orang lain yang tercermin
dalam tindakan-tindakan seseorang. Seseorang yang berkomitmen adalah mereka
yang dapat menepati sebuah janji dan mempertahankan janji itu sampai akhir,
walau pun harus berkorban. Faktor gagal dalam komitmen mulai dari keyakinan
yang goyah, gaya hidup yang tidak benar, pengaruh lingkungan, hingga
ketidakmampuan mengatasi berbagai persoalan kehidupan. Gagal dalam komitmen
menujukkan lemahnya integritas diri.
2.
Integritas berarti tanggung jawab. Tanggung
jawab adalah tanda dari kedewasaan pribadi. Orang yang berani mengambil
tanggung jawab adalah mereka yang bersedia mengambil risiko, memperbaiki
keadaan, dan melakukan kewajiban dengan kemampuan yang terbaik. Peluang menuju
sukses terbuka bagi mereka. Orang yang melarikan diri dari tanggung jawab
merasa seperti sedang melepaskan diri dari sebuah beban (padahal tidak
demikian). Semakin kita lari dari tanggung jawab, semakin kita kehilangan tujuan
dan makna hidup. Kita akan semakin merosot, merasa tidak berarti dan akhirnya
menjadi pecundang (penghasut).
3.
Integritas berarti dapat dipercaya, jujur dan
setia. Kehidupan kita akan menjadi dipercaya, apabila perkataan kita sejalan
dengan perbuatan kita; tentunya dalam hal ini yang kita pandang baik atau
positif.
4.
Integritas berarti konsisten. Konsisten
berarti tetap pada pendirian. Orang yang konsiten adalah orang yang tegas pada
keputusan dan pendiriannya tidak goyah. Konsisten bukan berarti sikap yang
keras atau kaku. Orang yang konsisten dalam keputusan dan tindakan adalah orang
yang memilih sikap untuk melakukan apa yang benar dengan tidak bimbang, karena
keputusan yang diambil beradasrkan fakta yang akurat, tujuan yang jelas, dan
pertimbangan yang bijak. Selalu ada harga yang harus dibayar untuk sebuah
konsistensi dimulai dari penguasaan diri dan sikap disiplin.
5.
Berintegritas berarti menguasai dan
mendisiplin diri. Banyak orang keliru menggambarkan sikap disiplin sehingga
menyamakan disiplin dengan bekerja keras tanpa istirahat. Padahal sikap
disiplin berarti melakukan yang seharusnya dilakukan, bukan sekedar hal yang
ingin dilakukan. Disiplin mencerminkan sikap pengendalian diri, suatu sikap
hidup yang teratur dan seimbang.
6.
Berintegritas berarti berkualitas. Kualitas
hidup seseorang itu sangat penting. Kualitas menentukan kuantitas. Bila kita
berkualitas maka hidup kita tidak akan diremehkan. Kitab Suci menuliskan dengan
gamblang tentang kehidupan para tokoh Alkitab, ada yang gagal ada yang berhasil.
Integritas hidup berkualitas adalah kehidupan yang membiarkan orang luar
menilai diri kita. Pada saat menyenangkan ataupun pada saat tidak menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar